Terkuak 'UdzBiJahl ( UBJ ) Madzhab Tambun dan Cileungsi. Mana Yang Benar ?



'UdzBiJahl, UBJ atau Udzur Bil Jahl jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Adalah; "Permakluman yang diberikan kepada Pelaku Kemusyrikan Yang Bodoh Terhadap Tauhid".


Kita Sempat dibuat bingung oleh Permasalahan Udzur Bil Jahl ini, karena munculnya 2 madzhab besar di Jabodetabek yaitu Madzhab Tambun ( TF Bojonggede ) dan Madzhab Cileungsi. Yang mana mana madzhab Tambun begitu tegas terhadap Takfir Pelaku UBJ sementara Madzhab Cileungsi dianggap lembek terhadap Takfir bagi pelaku UBJ.


Kebingungan itu didorong atas kuatnya persangkaan di dalam benak khalayak ramai bahwa perbedaan pendapat dalam masalah Aqidah itu tidak ada toleransi di dalamnya. Sehingga harus ditetapkan salah satu madzhab yang dianggap benar. Apalagi ini menyangkut status seseorang di dalam Islam. Apakah ia masih tetap islam atau sudah kafir. 


Sehingga harus ditetapkan secara Benar perangkat yang akan menjadi alat vonis bagi mereka pelaku Udzur Bil Jahl.


Sebagai upaya mencerahkan ruwetnya permasalahan ini ada baiknya Rincian permasalahan Ini dirinci sesuai perbedaan pendapat yang pernah terjadi di kalangan para ulama. Karena sejatinya perbedaan di zaman ini biasanya selalu dipicu oleh perbedaan di kalangan ulama terdahulu.


Beriku ini rincian perbedaan pendapat hukum 'UdzBiJah yang Dikutip dari Kitab ..


الجامع الأصول مسألة العذر بالجمل في الشرك


Buah tulisan  Syaikh Walad al-Hajj Muhammad al-Ifriqi.


Rincian Hukum Udzur Bil Jahl

_____

المذهب الأول:

أنهم كفار على التعيين لكون الحجة في هذا الباب تبلغ بمجرد وجود القرآن بين ظهرانيهم وسماعهم بالرسول



Madzhab Pertama


Mereka pelaku UBJ dihukumi kafir secara Personal berdasarkan eksistensi Hujah dalam Bab ini. 

Meskipun hujah itu sampai ke tengah tengah mereka berupa adanya  Al Qur'an saja dan mereka Mendengar  tentang seorang  Rasul


وهو مذهب الصنعاني - في أول قوليه - والشوكاني وأبابطين وعبد الرحمن بن حسن وإسحاق بن عبد الرحمن وحامد الفقي وابن إبراهيم وابن باز والجبرين والفوزان والراجحي والطريفي وناصر الفهد وأحمد الخالدي وخالد المرضي الغامدي.



Penganut Madzhab yang pertama ini adalah Qaul Pertama nya Imam Al Shan'ani, Imam Syaukani Dan Abu Bathin, Abdurrahman Bin Hasan, Ishaq Bin Abdurrahman, Hamid Al Fiqy, Ibnu Ibrahim, Syeikh Bin Baz, Syeikh Jibrin, Syeikh Fauzan, Syeikh Al Rajihy,  Syaikh ‘Abdul ‘Aziz ath-Thuraifi, Syaikh Nashir al-Fahd, Syaikh Ahmad al-Khalidi, Syeikh Khalid Al Mardhy, dan Al Ghamidy.


Penjelasan: Madzhab ini merupakan madzhab yang umum dari ulama Saudi.


المذهب الثاني:


أصحابه يزيدون على قول أصحاب المذهب الأول: الاحتجاج بثبوت حجية الميثاق - وهي حجة فطرية عقلية عندهم ، ويبنون عليها تكفيرهم عينا ولو لم تبلغهم الحجة الرسالية



Madzhab Kedua


Penganut  madzhab yang kedua ini Hampir sama dengan madzhab yang pertama, Malah mereka menambahkan : 

Pengambilan Hujjah karena telah tetapnya Hujjah Mitsaq, Hujjah Perjanjian dengan Allah (Alastu Birabbikum).


Yaitu Hujjah yang dilandaskan kepada Fitrah Aqal. Sehingga pengkafiran mereka  berlaku secara individu karena eksistensi akal yang dimiliki mereka. meskipun belum sampai Hujjah berupa risalah kerasulan. 


وهو مذهب عبد المجيد الشاذلي وصاحب الجواب المفيد في حكم تارك التوحيد" ومدحت الفراج.


Mazhab kedua yaitu mazhabnya Syaikh ‘Abdul Majid asy-Syadzili, Syaikh Midhat Hasan al-Farraj (beliau yang meringkas ad-Durar as-Saniyyah dan menulis kitab ‘Udzru bil Jahl tahta Mijhar Syar'i), dan kemudian Dr. Thariq ‘Abdul Halim (penulis Jawab al-Mufid fi Hukm Jahil at-Tauhid). 


Semuanya berasal Mesir dan berintisab kepada Sayyid Quthb dan dakwah Najdiyyah sekaligus.


المذهب الثالث:


أن حكم المعين مشرك لا مسلم ولا كافر



Madzhab yang Ketiga


Bahwa Hukum yang berlaku adalah Musyrik bukan kafir. 


وهو ظاهر قول محمد بن عبد الوهاب وصرح به ابناه عبد الله وحسين وتلميذاه حمد بن ناصر بن معمر وعبد العزيز العنقري، وتبعهم عبد اللطيف بن عبد الرحمن، ومن المعاصرين حمود بن عقلاء الشعيبي وعلي الخضير.


Mazhab ketiga,

yaitu mazhabnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab begitupulan pendapat ini di amini oleh ke dua putranya yaitu Abdullah dan Husein dan kedua muridnya yaitu Hamd Bin Nashir Bin Ma'mar Bin Abdul Aziz Al 'Anqary. Juga oleh pengikut mereka seperti syeikh Abdul Latif bin Abdurrahman.


Dan dari ulama Kontemporer yaitu Hamud al-‘Uqla dan Syaikh ‘Ali al-Khudhair. 


المذهب الرابع:


أنه مسلم ضال، ولا يحكم على عينه بالتكفير لوجود المانع، ولا فرق بين الشرك وسائر المكفرات في اشتراط تحقق شروط التكفير وانتفاء موانعه


وهو مذهب ابن حزم وابن العربي والذهبي والقاسمي والمعلمي وابن باديس والبشير الإبراهيمي والعفيفي والسعدي والعثيمين والبسام والعلوان



Madzhab Keempat


Bahwa mereka dihukumi muslim yang sesat. 


Dan mereka tidak dihukumi secara individu dengan vonis kafir selama ada  penghalang. 


Dan pada madzhab ke empat ini, tidak ada perbedaan antara syirik dengan semua bentuk kekafiran dalam penerapan persyaratan syarat syarat kekafiran dan peniadaan penghalang vonis kekafiran.


Mazhab keempat ini adalah madzhabnya Ibnu Hazm, Ibnul Araby, Addzahaby, Al Qasimy, Al Muallimat, Ibnu Badis, Al Basyir Al ibrahamy, Al Afifi, 


Syaikh ‘Abdurrahman as-Sa‘di, Syaikh ‘Abdullah al-Bassam, Syaikh Al- Utsaimin Syeikh Sulaiman al-‘Ulwan, dan madzhab  Ini merupakan mazhab sebagian ulama Saudi.


____

Melihat penjelasan di atas, Nampak jelas bahwa madzhab Tambun berada di golongan madzhab pertama dan madzhab Cileungsi berada di golongan madzhab ke empat yang kesemuanya digawangi oleh ulama ulama Ahlussunah yang Rasikh. Sehingga kita tidak perlu bersumbu pendek, berurat leher dan saling Tahdzir atas perbedaan ini. Semuanya bisa disikapi dengan bijak sesuai kapasitasnya keilmuan masing masing.


Melihat Sengitnya perbedaan pendapat di atas, di manakah kita akan melabuhkan diri dalam menetapkan vonis bagi pelaku UBJ..?


BERSAMBUNG..

"Pendapat Yang Mendekati Kebenaran Bagi Pelaku UBJ Khusus Di Indonesia".

___

USTADZ KHUDORI

MUDIR PESANTREN INKLUSI GRIYA SUNNAH CILEUNGSI BOGOR

wa.me/6281317002011



0 Komentar