عَنْ أَبِيْ الدَّرْداَءِ رضي الله عنه قاَلَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : "ماَ مِنْ شَيْءٍ فِيْ اْلمِيْزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ." أَخْرَجَهُ أَبُوْ دَاوُدَ، وَالتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ.
Dari Abu Darda Radiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam bersabda:
Tidak ada suatu perbuatanpun dalam timbangan amal yang lebih berat timbangannya daripada akhlaq yang mulia.
(HR . Abu Daud dan at Tirmidzi . Hadits ini dishahihkan oleh at Tirmidzi).
Dalam Hadits lain dijelaskan yang maknanya bahwa:
✓ Orang yang paling dekat denganku (مُحَمَّد ﷺ) adalah orang yang paling baik akhlaknya diantara kalian.
✓ Seseorang yang memiliki akhlak yang mulia akan mencapai derajat orang yang siang harinya puasa dan malam harinya shalat malam.
✓ Sebaik baik dari kalian adalah yang paling baik kepada istri-istri kalian.
✓ Aku ( Nabi Shalallahu alaihi wa salam) akan menjamin rumah / istana disurga yang tinggi bagi yang bagus akhlaknya
Akhlak terbagi dua :
1. Akhlak bawaan,
2. Akhlak yang diupayakan
Menurut Hasan Al Bashri akhlak mulia ada 3 rukun :
1. Berbuat baik kepada orang lain. Ringan tangan sering membantu orang baik dengan tenaga, waktu, ide fikiran, uang, ilmu, dll.
2. Tidak mengganggu atau menyakiti orang lain.
3. Wajah yang berseri seri ( murah senyum), orang yang sulit tersenyum berarti dihatinya ada sesuatu.
Nabi ditegur Oleh Allah saat tidak bermuka masam kepada seorang Tuna Netra :
عَبَسَ وتولى أن جَاءهُ الأعْمَى
Dia bermuka masam & berpaling, ketika datang seorang yang Tuna Netra
(Abasa: 1 & 2)
جاء النهي عن العبوس في وجه الأعمى وهو لا يرى ، فكيف
بمن يرى ، تبسموا لمن حولكم فالدنيا قصيرة.
Ada larangan bermuka masam di hadapan tuna netra padahal ia tak melihat. Maka bagaimana lagi di hadapan yang bisa melihat? Tersenyumlah pada orang di sekitarmu, dunia ini hanya sementara saja. د. زيد الوصيص
___
Ustadz Khudori Sirojuddin S.H.I, S.Th.I, M.Pd
Mudir Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor
0 Komentar